PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR OLEH TUMBUHAN GULMA
ECENG
GONDOK (EICHORNIA CRASSIPES)
RAGANGAN
LAPORAN
Diajukan
Sebagai Syarat Ujian Tengah Semester Genap
Oleh
Syahidah
Rizkia
101110030
SEKOLAH
MENENGAH ATAS MUTIARA BUNDA
BANDUNG
2012
“Cherish your visions
and your dreams as they are the children of your soul, the blueprints of your
ultimate achievements”.
-Napoleon
Hill-
LEMBAR
PENGESAHAN RAGANGAN
Laporan
ini telah disahkan di Bandung, ... April 2012
Pembimbing
I Pembimbing
II
Siti Maryam, S.Si Tetty Nurhayati, S.Pd
Disetujui,
Kepala
SMA Mutiara Bunda
(Siti
Maryam, S.Si)
ABSTRAK
Limbah industri
saat ini sangat mengganggu lingkungan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan
masyarakat. Masalah ini dapat dipecahkan dengan tumbuhan Eceng Gondok. Eceng
Gondok dapat memurnikan air kotor, maka dari itu peneliti akan membuktikan hal tersebut
dengan lebih fokus pada kualitas air terbaik dan mengetahui jumlah hari Eceng
Gondok dapat memberi efek pada limbah. Setelah penelitian ini terlaksana dan
terbukti, peneliti berharap limbah industri tidak dibuang lagi ke sungai melainkan
dimurnikan terlebih dahulu dengan Eceng Gondok.
ABSTRACT
Industrial waste
is currently very disturbing environment, thereby causing the public
inconvenience. This problem can be solved by water hyacinth plants. These
plants can reduce dirty water, so researchers will be prove it with a more
focus on the best water quality and the number of days to how to give better effect
to the waste. After the research have been done and proven, researchers hope
the industrial waste not drained to the river, directly. It shoul be purified by water with Eceng
Gondok.
i
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat ridhonya penulis dapat
menyelesaikan laporan ini. Salawat serta
salam penulis limpahkan kepada junjungan tinggi Nabi Muhammad SAW. Pembuatan
laporan ini ditujukan untuk mengetahui cara menjernihkan limbah cair dari Eceng
Gondok. Laporan penulis berjudul “Pengolahan limbah cair oleh tumbuhan gulma Eceng
Gondok (Eichornia crassipes)”.
Rasa
terima kasih penulis sampaikan kehadirat Allah SWT dan kepada :
1. Ibu
Siti Maryam, S.Si. Selaku kepala sekolah SMA Mutiara Bunda dan pembimbing I
yang selalu memberikan dukungan, arahan dan masukan dalam penulisan isi.
2. Ibu
Tetty Nurhayati, S.Pd. Sebagai pembimbing II yang memberikan arahan dan
masukkan dalam penulisan.
3. Ibu
Asih Sudarsih, S.Si. Sebagai wali kelas yang selalu memotivasi penulis.
4. Penulis
sangat berterima kasih kepada kedua orangtua yang tidak pernah lelah untuk
selalu memotivasi dan memberi dukungan.
5. Terima
kasih pula kepada rekan-rekan yang selalu mendukung.
Semoga
laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.
Penulis
Syahidah Rizkia
ii
DAFTAR
ISI
ABSTRAK............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................... 2
1.4 Waktu dan tempat
pelaksanaan............................................................. 2
1.5 Metode penelitian.................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tumbuhan eceng gondok........................................................................ 6
2.2 Air limbah............................................................................................... 7
2.3 Kelebihan dan pemanfaatan................................................................... 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Parameter yang di cari dalam air
limbah................................................. 8
3.1.1
BOD5........................................................................................ 8
3.1.2
COD.......................................................................................... 8
3.1.3
pH.............................................................................................. 8
3.2 Tabel Hasil Pengolahan Limbah
Cair...................................................... 9
3.2.1 Sebelum dimurnikan dengan eceng gondok............................. 9
3.2.2 Sesudah dimurnikan dengan eceng gondok............................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Diagram hasil Pengolahan
Limbah Cair..................................... 11
4.2
Pembahasan................................................................................ 13
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan...................................................................................... 14
5.2 Saran............................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA..............................................................................................
15
LAMPIRAN.............................................................................................................. 16
RIWAYAT
HIDUP.................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia
pasti membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhannya. Air sangat dibutuhkan untuk
kehidupan sehari-hari, seperti untuk minum, mandi, mencuci, dan masih banyak
lagi. Sering kali manusia melupakan bahwa air itu sangat penting sehingga
memboroskan air, membiarkan air menjadi kotor, akibatnya hal itu merugikan
manusia itu sendiri.
Contoh
ketidakpekaan manusia terhadap air adalah mengalirkan limbah cair yang berasal
dari campuran air kotor dengan tidak sehatnya, sehingga air bersih yang
dibutuhkan terbuang dan kotor tanpa pemanfaatan yang jelas.
Penduduk
yang bertempat tinggal di sekitar limbah industri seperti di Desa Rancaekek
mengalami permasalahan dalam hal ketersediaan air bersih. Hal tersebut
disebabkan sumber air bersih yang ada pada lingkungan mereka, seperti sungai,
sumur, maupun air serapan telah tercemar oleh limbah industri. Hal itu
mengakibatkan timbulnya berbagai masalah sosial seperti terjadinya konflik
masyarakat untuk melakukan tuntutan kepada industri berupa perbaikan
lingkungan, pengendalian pencemaran dan pengadaan sarana dan prasarana yang
rusak akibat kegiatan industri. Berbagai masalah lainnya juga timbul dalam hal ekonomi,
dan kesehatan.
Salah
satu cara dalam penanggulangan polusi air adalah dengan pengolahan limbah
secara alami menggunakan tumbuhan Eceng Gondok. Tanaman air yang mudah
didapatkan dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit.
1
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1.2.1
Bagaimana tumbuhan Eceng Gondok dapat berfungsi sebagai pengolah limbah cair?
1.2.2 Berapa hari efektifnya Eceng
Gondok dalam menyerap bakteri dari air limbah?
1.2.3
Seberapa besar kualitas air yang dihasilkan dari hasil uji coba pemurnian air
limbah menggunakan Eceng Gondok?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah :
1.3.1 Mengukur
efektivitas Eceng Gondok dalam memurnikan air
1.3.2
Mengetahui jumlah hari efektif Eceng Gondok menyerap limbah
1.3.3
Mengukur kadar kemurnian air berdasarkan parameter BOD5, COD, pH
1.4. Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu
Kegiatan :
Tanggal 9 Januari s.d 28 Februari 2012
2. Tempat
Kegiatan :
Jl. Renang 40 Arcamanik, Bandung
3. Tempat
pengambilan sempel limbah : Desa
Rancaekek Kab. Bandung
4. Tempat pengambilan Eceng Gondok : Desa
Cisaranten Endah Arcamanik,
Bandung
2
1.5. Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi pustaka dan kuantitatif dengan mencari
perbedaan dan perubahan yang terjadi pada air limbah setelah dimurnikan oleh Eceng
Gondok dengan cara sebagai berikut :
1.5.1.
Sampel limbah diambil dari lokasi, pada suhu tertentu
(Gambar 1.5.1. Air
limbah di sungai)
Sumber: Koleksi pribadi
1.5.2.
Kandungan air limbah diuji kandungan bakteri, logam
dan pH nya di laboratorium.
1.5.3.
Air limbah
dimasukkan pada 5 wadah yang telah disiapkan dengan takaran air masing-masing 8
liter
(Gambar 1.5.3. Proses pemasukan air limbah ke dalam wadah)
Sumber: Koleksi
pribadi
1.5.4.
Eceng Gondok
dimasukkan dengan jumlah yang sama (15 tangkai) pada masing-masing wadah yang
berisi limbah.
(Gambar 1.5.4. Setelah eceng gondok dimasukkan ke dalam wadah)
Sumber: Koleksi pribadi
1.5.5.
Kandungan air diuji kembali di laboratorium pada hari ke 3, 5, 7, 10, 12
dengan rincian :
Wadah 1 è hari ke-3
Wadah 2 è hari ke-5
Wadah 3 è hari ke-7
Wadah 4 è hari ke-10
Wadah 5 è hari ke-12
(Gambar 1.5.5. Pengambilan sampel)
Sumber: Koleksi pribadi
1.5.6.
Kualitas air yang terbaik
ditentukan berdasarkan uji laboratorium
Skema metode penelitian :
Pengambilan air limbah
Pengambilan eceng gondok
Penuangan air limbah
ke dalam wadah
Pengambilan sampel Wadah limbah
yang Memasukkan eceng
Untuk
diuji di laboratorium dimasukkan eceng gondok ke dalam wadah
Sumber: Koleksi pribadi
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tumbuhan eceng gondok
Tumbuhan
Eceng gondok adalah gulma air yang berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan ini
mempunyai daya regenerasi yang cepat karena potongan-potongan vegetatifnya yang
terbawa arus air akan terus berkembang menjadi eceng gondok dewasa. Eceng
gondok sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya di dalam air kurang
mencukupi tetapi mempunyai respon terhadap konsentrasi unsur hara yang tinggi.
Akar eceng gondok berupa serabut yang penuh dengan bulu akar, tudung akarnya
berwarna merah. Bulu-bulu akar berfungsi sebagai pegangan atau jangkar, dan
sebagian besar berguna untuk mengabsorbsi zat-zat makanan dalam air. (Eames,
1947: 49).
Selain itu,
tumbuhan Eceng Gondok dapat menyerap unsur hara (senyawa organik dan anorganik)
yang terdapat pada limbah. Eceng Gondok dan bakteri pengurai pada air limbah
memiliki sifat simbiosis mutualisme (saling melengkapi). Hal ini dibuktikan
dari jumlah bakteri pengurai pada air limbah yang membutuhkan oksigen
dari hasil fotosintesis tumbuhan air (Eceng Gondok), sedangkan Eceng Gondok
membutuhkan karbondioksida dan amonium untuk proses fotosintesis. Sebenarnya,
dibandingkan dengan Eceng Gondok muda, Eceng Gondok tua lebih efektif untuk
menyerap limbah kotor. Eceng Gondok tua memiliki struktur akar,
batang, dan daun yang lebih besar sehingga lebih banyak menyerap amonia yang
terkandung pada limbah. (Zaman, 2006: 49).
2.2. Air limbah
Limbah
termasuk pencemaran air yang didefinisikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas
air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya. (PP No.
20/1990)
Amonia
yaitu salah satu penyebab timbulnya penyakit pada penduduk sekitar akibat
pencemaran limbah. Contohnya, dapat
berpengaruh pada refleks pernafasan, batuk-batuk, sesak napas, serta dapat
mengganggu selaput conjunctive pada mata, efek kronis pada bronchus,
peningkatan eksresi ludah, gejala kencing tersendat-sendat. Dengan adanya tumbuhan
gulma bermanfaat ini dapat mengurangi beberapa penyakit karena dapat menyerap
amonia yang berlebihan pada air limbah. (Zaman,
2006: 49).
2.3. Kelebihan dan pemanfaatan
Pemanfaatan
tumbuhan eceng gondok pada pengolahan air limbah telah banyak dilakukan. Eceng
gondok mempunyai kemampuan berkembang biak dengan cepat dan eceng gondok
mempunyai kemampuan menyerap unsur hara, senyawa organik dan unsur kimia lain
dari air limbah dalam jumlah yang besar. (Wolverton, 1986: 49).
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Parameter
yang dicari dalam air limbah
3.1.1.
BOD5 (Biological
Oxygen Demand)
BOD5 yaitu banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam
lingkungan air untuk memecah bahan buangan organik yang ada dalam air menjadi karbondioksida
dan air. Dengan kata lain, semakin banyak BOD5 dalam air, semakin besar
pencemaran air tersebut. Standar BOD5 untuk pencemaran air yaitu golongan 1
(limbah tekstil) : 50 mg/l, golongan 2 (limbah minyak/tambang) : 150 mg/l. Sedangkan normalnya
air yaitu 3,0-6,0 mg/l. (UNESCO
/WHO/UNEP, 1992 dan Kep.51/MENKLH/10/1995).
3.1.2.
COD (Chemical
Oxygen Demand)
COD yaitu
jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia, baik yang dapat dipecah secara biologis
maupun yang sukar dipecah. Standar COD untuk pencemaran air yaitu diatas 200
mg/l, sedangkan normalnya air yaitu kurang dari 20 mg/l. (UNESCO, WHO/UNEP,1992)
3.1.3.
pH
pH yaitu sebagai
penentu basa, netral dan asam. Pada air, umumnya pH 7-7,5 adalah netral, pH
< 7 adalah asam dan pH > 7,5 adalah basa. (Effendi, 2003, Modifikasi Baker).
8
3.2. Tabel hasil
Pengolahan Limbah Cair
3.2.1.
Sebelum dimurnikan dengan Eceng
Gondok
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Hasil Pengujian
|
Metode Acuan
|
1
|
BOD5
|
mg/l
|
100
|
SNI 6989.72:2009
|
2
|
COD
|
mg/l
|
116,22
|
SNI
6989.2:2009
|
3
|
pH
|
-
|
7,96
|
SNI 06.6989.11-2004
|
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
3.2.2.
Sesudah dimurnikan dengan Eceng
Gondok
3.2.2.1.
Hari ke-3
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Hasil Pengujian
|
Metode Acuan
|
1
|
BOD5
|
mg/l
|
40
|
SNI 6989.72:2009
|
2
|
COD
|
mg/l
|
76,22
|
SNI
6989.2:2009
|
3
|
pH
|
-
|
7,49
|
SNI 06.6989.11-2004
|
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
3.2.2.2. Hari ke-5
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Hasil Pengujian
|
Metode Acuan
|
1
|
BOD5
|
mg/l
|
100
|
SNI 6989.72:2009
|
2
|
COD
|
mg/l
|
189,50
|
SNI
6989.2:2009
|
3
|
pH
|
-
|
7,41
|
SNI 06.6989.11-2004
|
Tempat
pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan), Bandung.
3.2.2.3. Hari ke-7
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Hasil Pengujian
|
Metode Acuan
|
1
|
BOD5
|
mg/l
|
460
|
SNI 6989.72:2009
|
2
|
COD
|
mg/l
|
675,77
|
SNI
6989.2:2009
|
3
|
pH
|
-
|
7,54
|
SNI 06.6989.11-2004
|
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
3.2.2.4. Hari ke-10
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Hasil Pengujian
|
Metode Acuan
|
1
|
BOD5
|
mg/l
|
150
|
SNI 6989.72:2009
|
2
|
COD
|
mg/l
|
259,63
|
SNI
6989.2:2009
|
3
|
pH
|
-
|
7,42
|
SNI 06.6989.11-2004
|
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
3.2.2.5. Hari ke-12
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Hasil Pengujian
|
Metode Acuan
|
1
|
BOD5
|
mg/l
|
5
|
SNI 6989.72:2009
|
2
|
COD
|
mg/l
|
7,64
|
SNI
6989.2:2009
|
3
|
pH
|
-
|
7,42
|
SNI 06.6989.11-2004
|
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Diagram hasil Pengolahan Limbah Cair
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
BOD5
Tempat
pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan), Bandung.
COD
Tempat pengujian
: LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan), Bandung.
pH
Tempat pengujian : LPKL (Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan),
Bandung.
12
4.2. Pembahasan
Setelah melakukan pengujian
sampel dari air limbah yang dimurnikan oleh eceng gondok, hasilnya adalah pada
hari ke-3, 5 dan 7 eceng gondok telah efektif memurnikan air limbah, tetapi
pada hari ke-10 dan 12 terjadi penurunan keefektifannya terlihat dari BOD5, COD
dan pH nya yang naik dikarenakan terjadinya pengeringan pada eceng gondok di
dalam wadah, sehingga akarnya tidak optimal selama proses netralisir berlangsur
dan terjadinya pengurangan volume air akibat penguapan, sehingga kemampuan
eceng gondok dalam menetralisirnya semakin berkurang.
Maka dari itu, pengaplikasian
bagi masyarakat yang tinggal di sekitar limbah untuk membuat bak pemurnian air
limbah yang telah di isi tumbuhan eceng gondok, tetapi setiap 3 kali sehari
eceng gondok harus diganti agar tidak mengalami pengeringan.
Penggambaran :
Eceng Gondok
Air limbah Sungai
Saluran dari pabrik Bak Saluran dari
bak ke sungai
Sumber: Gambaran pribadi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis memperlihatkan adanya perubahan pada air limbah. Kemampuan
tumbuhan eceng gondok dalam menyerap air limbah sudah terlihat di penelitian
ini.
Setelah menggunakan Eceng
Gondok, pada hari ke-3 terjadi perubahan yang cukup signifikan. Pada hari ke-5,
mulai terjadi kenaikan yang diakibatkan mulai mengeringnya Eceng Gondok. Pada
hari ke-7, puncak kenaikan terjadi akibat Eceng Gondok yang mengering, sehingga
perubahannya sudah tidak akurat lagi, begitupun pada hari ke 10 dan 12.
Melihat hasil di atas, maka
kualitas air limbah yang telah dinetralisir oleh tumbuhan Eceng Gondok terbaik
yaitu sampai hari ke 3. Berarti, hasilnya sangat menguntungkan, karena baru
hari ke 3 pun Eceng Gondok sudah mampu menyerap bakteri limbah dengan baik.
5.2. Saran
Untuk mempermudah cara pemurnian
air limbah oleh eceng gondok dapat dilakukan dengan cara membuat bak untuk
pemurniannya, setelah itu penyaringan dilakukan selama 3 hari dan kemudian
dialirkan kembali. Sebaiknya, setiap 3 hari sekali dilakukan penggantian eceng
gondok agar tidak mengalami kekeringan dan BOD yang malah semakin naik akibat
penguapan air. Penelitian ini masih perlu untuk dilanjutkan, agar hasilnya
semakin maksimal.
14
DAFTAR
PUSTAKA
-
Anonim. 1995. Buku Pedoman Sanitasi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. D - Anonim. 1986. Peranan
Eceng Gondok Dalam Penurunan BOD, N dan P pada Effluen Kolam Sedimentasi. Jakarta: Pusat Penelitian Sumber daya
Manusia dan Lingkungan.
-
Margono. 1991. Buku Pedoman Pengajar Mata Ajaran Kimia Lingkungan.
Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
-Nurhayati,
Diana. 1989. Pengaruh Kepadatan Eceng Gondok Terhadap pH, BOD, dan zat
Organik. Yogyakarta: APK-TS.
-
Sugandi, Sugiarto. 1993. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
-Untoro,
Joko. 1991. Efektivitas Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia Carssipes) Terhadap
Kadar Phosphat Air Limbah RSUP Dr SardjitoYogyakarta. Yogyakarta: Akademik Pemilik
Kesehatan Teknologi Sanitasi.
15
LAMPIRAN
Pengambilan limbah Pengambilan
eceng gondok
Memasukkan eceng gondok ke dalam
wadah Wadah limbah yang
telah dimasukkan
eceng gondok
Pengambilan
sampel Penyerahan
sampel
Sumber:
Koleksi pribadi 16
RIWAYAT HIDUP
CURICULUM
VITAE
Identitas diri
Self identity
Nama : Syahidah Rizkia
Name
Jenis Kelamin :
Perempuan
Sex
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 18 Maret 1996
Place&Birth Date
Status : Pelajar
Status
Alamat : Jl. Renang
no. 40 Arcamanik Bandung
Address
Tlp/Hp : 085793793469
Phone
E-mail Adress
Riwayat Pendidikan Formal
Formal Education History
-
TK Lugina, Bandung (2000-2001)
-
SD Imam Bukhori, Bandung (2001-2007)