Banjir
terjadi di berbagai tempat di belahan bumi ini. Begitulah kondisi di musim
hujan, bencana banjir dimana-mana seolah-olah bumi sudah tidak dapat menampung
lagi curahan air hujan, tetapi begitu memasuki musim kemarau tanah-tanah
merekah, retak dan belah karena kekeringan bahkan di beberapa daerah orang
harus menempuh jarak belasan kilometer hanya untuk memperoleh seember air
bersih. Andaikan di musim hujan bumi masih sanggup menampung curahan air yang
begitu tinggi, maka tentu kita akan mempunyai cadangan air yang cukup saat
musim kemarau.
Selain
faktor alam seperti curah hujan yang tinggi, bencana banjir lebih banyak
diakibatkan oleh faktor kelalaian manusia. Lihat saja pembalakan liar
merajalela, sungai yang beralih fungsi dari tempat air mengalir menjadi tempat
penampungan sampah sampai pada pembangunan perumahan yang tidak mengindahkan keseimbangan
ekosistem di sekelilingnya.
Seharusnya
kita mempunyai mimpi agar pembalakan liar itu tidak terjadi di hutan-hutan. Sehingga
hutan terjaga keterawatannya dan akan tetap hijau serta mampu menampung curahan
air hujan sebanyak mungkin. Selain itu juga dianjurkan orang-orang untuk tidak
membuang sampah sembarangan sehingga saluran drainase tidak akan mampat, air
yang mengalir ke sungai akan lebih lancar dan tidak begitu kotor sehingga masih
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Normalisasi DAS (Daerah Aliran Sungai) dan
bantarannya dari hulu sampai ke hilir pasti akan bermanfaat. Tetapi, kenyataannya
saat ini hal itu tidak banyak membantu,
karena pola hidup masyarakat masih belum berubah. Penduduk yang tinggal di
bantaran sungai menolak untuk dipindahkan ke tempat yang lebih layak. Kemudian
masyarakat masih membuang sampah sembarangan sehingga sungai yang sudah bersih
kembali penuh oleh tumpukan sampah.
Seandainya
saja di setiap sudut kota tidak hanya dibangun hutan beton, tetapi dibangun
lebih banyak ruang terbuka hijau (RTH) , maka akan semakin banyak juga daerah
resapan air di perkotaan. Andaikan para pengembang tidak hanya mencari
keuntungan semata dan membangun perumahan dengan memperhatikan lingkungan hidup
dan keselamatan banyak orang, tentu lereng-lereng bukit akan tetap terlihat
hijau di siang hari dan terlihat gelap di malam hari. Tidak seperti sekarang,
terlihat gersang dan coklat di siang hari serta terang benderang oleh sinar
lampu di malam hari karena padatnya oleh rumah penduduk. Tempat-tempat resapan
air yang seharusnya dijaga telah berubah
fungsi menjadi perumahan mewah dan tempat rekreasi.
Minimnya
kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup tersebut dapat
menyebabkan bencana berkepanjangan yang pada akhirnya mengakibatkan krisis air
bersih di masa yang akan datang. Berbagai upaya dilakukan baik oleh pemerintah
maupun lembaga-lembaga independen untuk mengatasi masalah ini. Salah satu
program yang sangat populer saat ini adalah menanam sejuta pohon, bila setiap
orang menanam satu pohon maka seribu orang akan menanam seribu pohon dan sejuta
orang akan menanam sejuta pohon, demikian seterusnya. Semua itu adalah program
jangka panjang dan baru akan dinikmati hasilnya beberapa tahun yang akan datang,
akan tetapi bila program tersebut dilakukan dengan benar dan berkesinambungan
maka dapat dipastikan akan membuahkan hasil yang menggembirakan. Sungguh luar
biasa! Hutan yang sudah kering dan gundul akan kembali hijau, sumber mata air
yang baru pasti akan bermunculan. Bencana banjir dan longsor akan berkurang
karena hutan yang lebat akan sangat kokoh dan kuat menampung curahan air hujan
dan yang paling utama kita tidak akan takut kekurangan sumber air bersih karena
cadangan air yang melimpah ruah.
Air
bagi manusia ibarat dua sisi mata uang yang bertolak belakang, air dapat
menjadi sahabat tetapi air juga dapat
menjadi musuh yang sangat membahayakan bagi manusia. Bila manusia memperlakukan
air dan sumber mata air dengan bijaksana maka air akan mendatangkan manfaat
yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Seluruh sendi kehidupan manusia bergantung
pada air, untuk bertahan hidup tubuh kita memerlukan air. Air digunakan pula
sebagai tenaga pembangkit listrik dan masih banyak lagi kegunaan air bagi
manusia. Sisi lainnya bila manusia bersikap sewenang-wenang terhadap air dan
sumbernya maka bencana banjir dan tanah longsorlah yang akan merenggut nyawa
manusia. Oleh karenanya, bersahabatlah dengan air dan perlakukan air dengan
sebaik-baiknya agar air selalu menjadi teman setia setiap saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar